Sabtu, 11 Mei 2013

11-05-2013 15:11


Entahlah aku harus memulainyadari mana. Yg aku tau hanyalah aku sedang sakit. Aku tertekan atas kejadian dirumah yg menumpuki pikiranku selama ini dan aku hanya bis aterdiam dan tak mau menceritakannya dengan kekasihku.

Beberapa minggu yg lalu aku sudah menyelesaikan ujian nasional dan beberapa bulan yg lalu aku telah berulang tahun yg ke-18 dan merayakannya bersama kekasih hatiku tak lain lagi dia! Nahdli

Dari akhir bulan maret, entahlah apa yg aku rasa. Masih sekitar tentang rasa keluh kesal yg membebani pikiranku. Seakan cintanya semakin semu dan tak nyata. Dan berujung pada moodku yg tak setabil. Ya… akhirnya dikit-dikit marahan dan membesar-besarkan masalah sepele.

Diujung bulan april dimana hari ulang tahunku, akupun merasa begitu. Aku tak seakan tak percaya jika dia masih menyayangiku seperti dulu. Hadian special kejutan dll, aku dapatkan saat hari itu. Aku hanya merasa bahagia sesaat, dan setelahnya seperti biasaanya mood yg ugal-ugalan.

UNAS telah selesai dan rasanya ingin memeluknya erat :’) apa yg aku pikirkan saat itu hanayalah ingin memeluknya, karna ku tau aku tak mungkin bisa memeluknya lagi.
Namun disaat aku memeluknya, dia bercerita tentang temannya yg meminjam uang kepadanya. Hati serentak di buang ke ujung samudera. Nominal yg cukup besar jika untk anak sekolahan seperti diriku dan dia. Dan apa lagi kita belum bisa cari uang itu dengan keringat kita sendiri.

Moment yg seharusnya aku bahagia dan bersenang-senang dipelukannya menjadi sebuah cambuk yg berjajar di punggungku. Kamu terlalu baik, sayang. Jangan! Kemarahanku memuncak setelah dia selesai bercerita. Ahh dia tau apa? Dia enggak tau bagaimana susahnya cari uang! Aku yg biasanya membantu orangtuaku untuk mengerjakan pekerjaannya ternayata susah dan tidak segampang itu.

Aku membayangakan jika orang tuaku adalah bosnya dan aku hanya sekedar karyawan. Susah sekali mengerjakannya dan harus benar-benar teliti. Aku sampai-sampai hati muak karena ocehan orangtuaku sendiri yg memarahiku jika pekerjaanku salah! Bayangkan, sayang. Aku hanya tak ingin kamu terlalu baik denga temanmu.
Aku mulai bertanya, jika keadaan berbanding terbalik. Apakah temanmu masih inging memberikan sedikit uannya untukmu? Apakah mungkin? Tentu jawabannya TIDAK!!!

Di penghujung bukan april kita sepakat untuk break beberapa minggu, dan kita bertemu kembali disaat anniversary kita. Susah rasanya melepas keperginnya. Entah hati, pikiran, dan perkataanku tak sejlan. Hati berkata jangan. pikiranpun tak tau arah dan berujung ucapan mengatakan “iya, aku setuju”
Hari demi hari detik jam yg berbunyi yg selalu kurasakan ada dia disampingku namun sekarang tidak. Tiad telah tiada. Entah kemana dan akupun mulai engan mencarinya. Aku lelah.

Dulu aku sering percaya bahwa cinta butuh tatap mata, butuh perjumpaan nyata, dan sebuah sentuhan ringan seperti pelukan, kecupan, dan sedikit bisikan yg menggelitik telingga. Hingga pada akhirya aku lupa akan itu semua.

Semua terjadi begitu saja, tanpa kita ketahui kelanjutan cerita cinta kita. Aku tahu ini bodoh! Terlalu banyak perasaan asing yg menggelayutiku. Ada banyak cerita yg tak mampu aku ingat lagi seperti dulu. Terlalu rumit untuk diceritakan seakan perasaan itu berlomba-lomba menuju otak dan mengirim sinyal-sinyal buruk. Hingga bibir kelu dan menebut-nyebut …. Aku cemburu

Mungkin bikin aku jelous adalah hobu baru kamu, entahlah. Kamu selalu tertawa saat melihat aku seperti itu dan kamu merasa bahagia saat aku seperti itu. Apakah iya? Tentu saja iya! Kerena terbiasa dengan sapaan kecilmu itu, ingga kini telah menghilang untuk beberapa minggu. Dan kaupun tergoda denga wanita lain, tak ada komunikasi. Apakah ini yg disebut cobaan cinta?

Jelaskan padaku apa yg selama ini membuatku masih ingin bertahan? Jelaskan. Apa yg menyenangkan dengan jarak sejauh ini? Aku tak bisa menatapmu dan jemariku tak bisa menyentuh keluk wajahmu. Apa yg bisa kita harapkan dari jarak ribuan kilometer yg memisahkan kita? Ketika rasa rindu yg menggebu dan kutau kau tak ada disampingku. Sejauh ini kita masih bertahan, entah mempertahankan apa. Karna yg kurasakan sekarang hanyalah bayangan semu cintamu dan dirimu yg tak benar-benar nyata.

Aku tak paham saat dingin mencekam kau tak lagi ada untuk memelukku. Dan juga tak mendekapku dengan hangat. Aku tak lagi mengerti, saat air mataku terjatuh, dan hanya aku yg mengusapnya. Bukan dirimu yg menghapus basah dipipi. Aku hanya bisa menatap fotomu dan merapal namamu dalan doa-doa kecilku. Dan mendengar suaramu dari ujung rekaman suaramu yg dulu perna kau berikan untuk pengantar tidurku.

Kulakukan semua seakan baik-baik saja. Seakan aku tak terluka. Seakan tak ada air mata. Dan  begitu meyakinkanmu bahwa tak ada yg salah diantara kita. Dan, apakah kau disana juga baik-baik saja? Apakah rindu yg kita simpan dalam-dalam akan menemukan titik temu? Sayang, aku leleah. Pulanglah :’(
Kamu mungkin tertawa, jelas! Cinta, dimata beberapa orang hanyalah omong kosong y jauh dari nyata. Mungkin sekarang aku termasuk golongan orang-orang itu. Karna tak ada kepastian yg pasti untuk titik temu hubungan kita. Kau jenuh karna sikapku dan akupun jenuh karna kita begini-begini saja. Tak ada yg istimewa lagi seperti dulu. mungkin hanya aku yg tau bagaimana rasanya berjuang, kamu???? apakah juga seperti aku??? entahlah

Indah memang cinta mengubah hitam putih menjadi warna-warni yg bergemelap di angkasa. Tumpukan kebahagiaan yg semakin menuju sempurna. Semuanya terasa manis walau terkadang terasa asing. Rasa nyaman itu lama-kelamaan berubah menjadi rasa takut kehilangan. Dan dengan air mata aku selalu mendoakan.
Setelah melalui jalan yg cukup panjang. Akirnya kita bertemu, seakan ingin memeluk namun sikap ini terlanjur kecewa karna perbuatannya yg keterlaluan di jejaring sosialnya. Kuping yg selama ini memanas karena omongan-omongan buruk dari banyak orang kini telah padam ketika bertemu, bertatap muka dan melihat matanya lebih dalam dari biasanya.

Benar kita saling memiliki, benar semua terjadi seakan seperti mimpi. Dan benar jika semua ini hanyaalah sebuah ilusi. Entah dengan akhir yg aku sukai ataupun tidak. Tapi bisakah jemarimu hentikan semua rasa keluh tangisku selama ini? Atau kita hanya parsah untuk keputusan mengakhiri sebuah hubungan ini? Apakah ada hal yg special yg selalu bisa membuatmu berlari kepadaku?
Sungguh tragis, miris, ironis. Prihatin terhadap keadaan. Sungguh aku tak percaya tentang cinta tanda tatapan mata, juga tanpa genggaman tangan. Tapi mengapa aku sampai saat ini masih takut kehilangan walau sebenarnya kita telah berpisah sejak beberapa jam yg lalu.

Aku hanya bercanda Tuhan, memang tak sewajarnya disaat seperti ini aku bercanda, aku tak serius dengan ucapanku beberapa jam yg lalu. Aku hanya ingin memastikan tatapan matanya masih sehangat dulu dia menatapku, tajam. Hanya itu yg bisa membuat aku percaya lagi jika dia masih menyayangiku dan cintanya kembali nyata seperti semula. Namun apa daya, ini hanya sebuah kesalah pahaman belaka. Aku rela Tuhan walau tak ikhlas untuk melepasnya.

Bolehkan aku mencabut kata-kataku yg dulu perna kuucap Tuhan? Ingataka engkau tentang ucapanku yg satu ini “jangan putus dulu yaAllah… aku belum nangis dipundaknya :’(“ kini aku telah menangis dipundaknya. Apakah kau akan mengambilnya dan tak akan mengembalikannya disampingku lagi? Ijinkan aku menarik kata-kataku yg itu Tuhan. Terkadang dia bersikap tak sesuai kata hatinya, dan kadang dia melawan kata hatinya. Dan itupun aku belum bisa memahami :’)

Tuhan, mengapa dia tak sehangat dan tak serama dulu. Saat dia bersamaku … saat kita hanya berdua. Cukup kau tahu, aku tak pernah lelah menghadapi kekuranganmu. Meskipun begini, aku bangga bisa mencintaimu.
 



Selasa, 11 Desember 2012

07-12-2012 11:11


Berawal dari keisengan yg kamu lakukan kepada penghapusku, dan berbuah kekecewaan belaka terhadap diriku dan dirimu.
 Hanya sebuah cerita sedih yg akan aku ceritakan untuk menjelang lelap tidurmu.
Dia  (kamu) yg tak perna kehabisan alasan untuk membuatku tersenyum, hingga kaupun tak ingin melihatku menangis.

Berawal dari pertama disaat kita berkenalan, serasa indah sekali :’).
Tiga bukan berjalan kau akhirnya menyatakan cintamu kepadaku dan akupun membalasnya. Semua berjalan pada semestinya. Aku begitu senang, nanmun di sela aku bahagia, aku masih bersama orang lain. Orang lain itu tak lain adalah dhimas yg selalu membuatku penasaran dan dia selalu memberika cerita-cerita yg membuatku kagum. Dhimas begitu care terhadapku, sehingga disaat aku sedang smsan ataupun WhatsAppan dengan dia. Aku hampir saja melupakan kekasihku yg aku sayangi. Beberapa minggu setelah aku bersama kekasihku, Dhimas seolah member harapan kepdaku atas cintanya, membuaiku dengan penuh keindahan.

Berawal dari kebahagiaan :’)
Tiga bulan berlalu, serasa hanya 3 minggu saja. Akhirnya Dhimas menghubungiku lagi. Tak tahu mengapa tiba-tiba rasa kangen itu muncul kembali disaat aku sudah merasakan semua kebahagiaan bersama kekasihku. Awalnya tak ada yg tahu bahkan kekasihku sendiri, ak tahu kapan seketika saja kekasihku mengetahuinya. Alhasil kekasihku langsung mendatangin Dhimas ke sekolahnya untuk menjelaskan jika “aku sudah mempunyai kekasih”. Kekasihku tak lain adalah teman sekolahku sendiri yg bernama Nahdli J.
Akhirnya…. Dengan penuh rasa sesal Dhimas dan aku tak bisa berteman seperti dulu lagi, yg selalu memberiku harapan, semangat, dan cerita-ceritanya itu yg jenaka.
Akupun tersadar dalam lamunku jika aku sudah memiliki Nahdli yg begitu begitu begitu sangat amat sayang kepadaku.

Berawal dari sebuah lara :’)
Waktupun berlalu dengan cepatnya, namn seakanakan aku masih belum bisa juga melupakan Dhimas yg bukan siapa-siapa aku. Hingga NAhdlipun selalu kesal teradapku ketika kau menyebut namanya atau apalah yg berhubungan dengan “Dhimas”.
Suatu ketika disaat aku bisa melepas semua tentang Dhimas, namun apadaya hati ini jika masih ada sisa-sisa rasa yg ku pendam buat Dhimas. Ahh … semua itu semu dan aku berusaha tak memikirkannya kembali. Namun setidaknya kenangan itu tak bertambah :”). Dan kau memori yg seharusnya kusimpan dalam kotak lalu aku buang jauh-jauh :’)
Aku dan Nahdli begitu bahagia. Dia selalu memberikanku kebahagiaan yg tak pernah aku rasa sebelumnya. Amatlah indah, hingga aku tak perna merasakan luka.
Nahdli ohh Nahdli … serasa tak ingin melepasmu dari pelukku.  Entah mengapa aku terlanjur sayang padanya. Hanya sebuah kata yg ada dalam hati I © U. dan seketika jika dia melintas dibenakku, aku selau senyum-senyum sendiri seperti orang yg tak waras saja :D. Mungkin Nahdli tak perna tahu karna aku begitu tertutup tentang apa yg aku rasa terhadapnya. Yasudahlah biarkan mungkin hanya aku dan hatiku saja yg tahu tentang rasa ini.

Berawal dari setitik harapan :’)
Hanya sebuah harap yg ku pinta “jangan kau lepaskan aku dr gengaman tanganmu”, simple. Dia yg selalu memberiku berjuta warna dalam hariku. Tak henti lelahnya dia berusaha untuku dan cintanya dan semua harapan- harapan yg dia rajut bersamaku dalam mimpi. 
Disaat itu keceriaan yg selalu muncul dari wajah kami tak ada satupun yg menghalangi kami untuk melangkah. Hanya bahagia yg kami rasa, hingga aku dipertemukan dengan orangtuanya yg nan jauh disana. Begitu amat  kacaunya diriku saat menjabat tangan kedua orang tuanya, rasanya mati gaya saja saat berada dirumahnya. Aku pun tak ingin berlama-lama berada disana karna aku berada disana seperti bukan diriku yg seperti biasanya. Ok! Kita pulang …………
Entah apa yg aku pikirkan disaat berda di rumahnya, aku hanya terdiam tersipu malu bercampur cemas jika nanti ditimpahi pertanyaan ini itu dan lain sebagainya. Ahhh lupakanlah orang tuanya tak akan marah jika aku menjaga anaknya dengan baik dan mengajarkannya berbuat lebih baik J. Seketika Nahdli terserang sakit yg mengakibatkan dia tak masuk sekolah pada hari itu, aku bingung aku sendiri juga meraaskan sakit. Mataku yg sudah memakai kacamata ini tiba-tiba saja mengirimkan sinyal yg tak enak dikepala, hasilnya adalah pusing yg berkepajangan. Ya Tuhan aku hanya bisa berharap semoga Nahdlu lekas sembuh dan bisa memberiku setitik cahaya terang yg terpancar dari senyumnya.

Berawal dari sebuah air mata :’)
Telah tiga kali kejadian yg terulang seperti waktu itu, aku masi mengingat Dhimas. Aku tak tahu harus bagaimana meminta maaf kepada Nahdli yg selalu sabar untuk sekian kalinya menghadapiku dengan sifat keras kepalaku dan egoku yg keterlaluan. Berawal dari temanku yg bernama Adit yg sengaja menggoda aku, dia memanggilku “dindhim dindhim dindhim”. Tak ada yg terlintas dibenakku, dengan spontanitas saja aku menuliskan namanya di dalam penghapusku.
Beberapa hari kemudian… aku jatuh sakit entah mengapa penyakit yg telah lama menggerogoti tubuhku ini muncul kembali untuk kesekian kalinya. Aku hanya berfikir ini pertanda buruk atau aku hanay sedang kecapekan belaka. Aku mulai bertanya-tanya dalam lamunku.
Hari demi hari aku tetap jalanin seperti biasa denga kekasihku Nahdli, dalam hati berbicara “maafkan aku sayang jika hari-hari ini aku tertalu tak memperdulukanmu”. Namun aku selalu menutupinya dengan senyum dan tawa yg selalu dia berikan kepadaku.
Disuatu ketika disaat aku sedang mengerjakan tugas biologi, aku yg selalu membawa pensil dan penghapusku kemana-mana entah mengapa pada saat itu aku lupa membawa penghapusku. Ahh dasar Nahdli saja yg iseng, jail, tangannya tak bisa diam. Tiba-tida dengan tidak sengaja dia membuka tutup penghapusku dan dilihatnya ada nama Dhimas yg tertera. SIAL! Tiba tiba saja dia menghampiriku dan berkata “KITA PUTUS”. Aku yg tahu menahu tengtang sebab apa dia memutuskanku jadi disaat itu aku hanya bisa terdiam dan melihatnya keluar dari kelasku dengan penuh amarah dan emosi. Ternyata gara-gara sebuah pengahapus yg bertuliskan nama Dhimas yg aku tulis disaat Adit menggodaku dengan panggilan “dindhim”. Tak mengerti harus mengucap apa. Dia hanya mengucapkan maaf yg dibisikannya kedalam telingaku. Sedih rasanya melihat kenyataan ini. Hingga sampainya aku dirumah, aku hanya terdiam dalam semu .

Berawal dari sebuah luka dalam :’)
Firasatku berkata YA. Ini bukan kecapekan namun ini hal buruk yg akan menimpaku yg akan lebih sakit jika aku merasakannya. Entahlah apa yg harus kuperbuat jika aku jatuh sakit nanti.
Hanya sebuah pesan yg aku terima. Dia berkata:
Nahdli said : maaf din, aku sudahberusaha buat kamu bahagia aku sudah buat kamunyaman, aku sudah berusaha. Ternyata aku gagal, kamu lebih milid Dhimas. Maaf aku gak bisa jadi yg kamu pengen. Aku tau dia ganteng ya semoga dia bisa buat kamu lebih bahagia dari aku lah ya ;)
Nahdli said : maaf ya J aku cuma bisa kasih kamu bahagia :’) kamu cario pacar jangan yg jelek kayak aku ya K gak enak diajak jalan. Kamu gak buat aku kecewa kok, aku sudah sangat sangat bahagia sama kamu. Cuma, kamu susah buat move on. Udah itu doang.
Akupun mulai berfikir. Jika kiranya dia meras aku pilih-pilih natar jelek dan ganteng, megapa tak dari dulu saja aku menolak ajakan dia tuh bergi bersama. Entahlah apa yg dia pikirkan, dia selalu membanding-bandingkan dirinya dengan Dhimas. Mungkin tak ada habisnya jika dia selalu membahas tentang itu. Wajarlah namanya juga manusia pasti ada kurangnya dan lebihnya. Walau dia terlihat lebih tampan dari kamu tp setidaknya hatimulah yg membuatmu tampan dihadapanku. Masakiya Dhimas gak punya kekurangan??? Gak mungkin kan ya? Iya sih kalo dilihat sepintas dari fisiknya Dhimas lebih segalanya dari kamu. Namun, aku tak begitu. Aku tak peduli penampilanmu, toh jika tak pantas apa yg kau gunakan aku akan mengkritisi apa yg kau pakai.
Semua ini sudah sudah terjadi. Nasi telah menjadi bubur, akupun tak bisa mengembalikannya dalm bentuk wujud nasi K. Hanya kenangan yg tersisa L

Berawal dari sebuah akhir :’)
Aku percaya jika Tuhan selalu memberikan hambanya jalan yg benar dan baik. Mungkin ini saatnya kita berpisah. Hany asebuah harap yg aku ingin, janganlah kau berubah atas apa dirimu sekarang aku masi ingin mengenalmu dalam keadaanmu seperti ini J
Percayalah suatu saat nanti aku akan menemukanmu kembali. Setidaknya aku perna “SAYANG SAMA KAMU”.
Terima kasih Tuhan kau telah memberikan dia sebagai sandaranku, namunsandaranku kini telah pergi karna ulahku yg keterlaluan :’( maafkanlah aku Tuhan, biarkan dia kembali. Kembali disini disampingku untuk menjadi sandaranku kembali. Aku berjanji tak akan membuatnya pergi lagi dari sandaranku :’( maaf .
Hari telah berlalu tak kurasa senin esok aku akan menjalankan ujian akhir semester 1, tinggal 3 bulan lagi aku melangkah untuk menuju UNAS. Ok focus focus focus !!!
Terima kasih Nahdli, kau telah memberiku arti dalam sebuah cerita ini. Aku igin suatu saat nanti jika aku telah tiada. Kau masih mengingatku dan berkata “dia yg selalu menyayangiku”
Dulu kau hadir membawa berjuta warna sebelum kau pergi membawa luka yg membekas lara.
Akupun percaya, perpisahan itu terjadi karena akan terjadi pertemuan berikutnya :’) semoga saja kita seperti itu.

Berawal dari sebuah asa :’)
Selasa, 11-12-2012 10:01
Tak kurasa hari ini adalah anniversaryku bersama Nahdli yg ke-5 u,u. apa yg bisa aku harap? Hanyalah sebuah asa yg akan menjadikannya abu.
Aku masih tetap menjalani rutinitasku, dan akupun masih dijemput+diantar ke sekolah olehnya, setelah bel berbunyi akhirnya kami pulang dan aku tak hentinya menggenggam tangannya. Seakan tak ingin lepas.
Ohh Tuhan…  aku tulus mencintainya walau ku tau kekurangan dia dan betapa sulitnya bersamanya, tapi aku tetap inginkan dia dalam hidupku :’). Dan aku mencintainya bukan karna siapa DIA. Tapi karna apa yg terjadi pada diriku bersamaya :’)
Ahh, hanya sesal yg ada…  aku masih berharap ada kejutan special buat aku dari kamu, seperti bulan-bulan yg lalu. Kau selalu hadirkan semua hal-hal yg tak perna terpikir olehku di tanggal 11. Namun hari ini apa yg aku dapat???  NOTHING !!! hanya sebuah ucapan dan kecupan. Berujung pergi untuk makan siang. Entah apa yg aku rasa, seakan dia membisikan “KITA AKAN PERBAIKI LAGI HUBUNGAN INI”. Aku hanya tertegun tak sepatah kataku ucap. Hingga kini aku masih berfikir apa yg membuatku ragu. Mungkin karna rasa takut untuk menyakitinya kembali :')
Tuhan…  aku tak perlu orang yg sempurna bersamaku, yg kubutuhkan adalah orang yg tau kekuranganku dan aku ingin dia teteap bersamaku :’)
Untuk yg terakhit Tuhan… semoga esok dan kelak nanti akan kutemukan dia, seseorang yg akan menggengam hatiku selamanya :’)

Terima kasih Tuhan untuk malam ini, kau telah mendengarkan cerita menjelang tidur indahku.  Semoga kau selalu bersamaku di dalam kalbu. Selamat malam Tuhan terimakasih untuk malam ini.

Sabtu, 09 Juni 2012

ikhlas tidak sama dengan rela


Aku tidak berusaha melupakan cintanya, aku hanya berusaha melupakan orang yg mengahdirkan cinta itu.
Aku tidak berusaha menghadirkan sirat wajahnya kembali disketsa lamunku, tapi aku hanya menghadirkan sirat wajahnya di depan mataku.
Aku tidak menghalangi jika dia akan mengembalikan hatiku secara utuh, tapi aku berusaha untuk menghalanginya jika dia mengambil hatiku yg telah ku tata dengan rapi.
Aku tidak berusaha menghapus memori indah itu, tapi aku berusaha menghapus sketsa wajahnya yg telah memberi memori indah itu di dasar hatiku.
Aku tidak berusaha menangis saat dia dimiliki wanita lain, tapi aku berusaha tersenyum tegar saat dia bersama wanita lain.

Selasa, 06 Desember 2011

love story


Jumat 11-11-11 ?
Mengapa kebanyakan orang mengatakan hari itu hari yg special ? padahal hari itu gg ada special^nya sama sekali
Jumat, 11-11-11 pukul 11.11 malam. Pada malam hari itu juga dia berkata pada sebuah pesan singkat :
L: “aku gg bakal hubungin kamu lagi, kalo kamu gg mau bilang kamu sakit apa”
Aku hanya bisa terdiam setelah membaca pesan tersebut, aku yg binggung, sedih, sakit, dan akupun mulai menangis
Dalam hati.ku berkata “aku cuman gg mau buat beban pikiran.mu” namun diatak mengerti apa maksud hati.ku

Keesokan harinya …. Sabtu, 12-11-11 pukul 05.00 pagi
Pagi sekali aku menyapanya didlm sebuah pesan yg berkata
D: “selamat pagi sayang.ku :*”
 Namun apa yg aku dapat dia juga tak kunjung membalas pesan.ku. hingga pukul 06.00 pagi waktunya untuk berangkat sekolah aku mengirimi pesan lagi kepada.nya aku berkata :
D: “sayang hati^ yah berangkat.nya :*”
Tak kunjung ada balasan hingga pulang sekolah pukul 12.00 siang. Aku mengirimi pesan lagi kepada.nya aku berkata :
D: “sayang aku pulang, aku mau ke dokter”
 Hingga pukul 02.00 siang dia baru membalas pesan itudia hanya membalas :
L: “mbb, apa ?”
 aku tetap mencoba untuk bersabar menghadapi semuanya aku membalas.nya dengan kata yg santun :
D: “aku habis check up sayang”.
L: “dimana ?”
D: “di dokter soetomo sayang”
L: “jauh.e ???”
D: gpp syg, knpa ?
L: “kan d mitra keluarga bisa sih??”
D: “gpp syg sekalian anter ortu kerja”
L: “ouw, yaudah”
Sampai malam haripun tak kunjung datang pesan dari dia

Minggu, 13-11-11
Pagi hari aku lagi^ menyapa dia:
“selamat pagi sayang.ku :*”
Pukul 08.00 dia baru membalas pesan.ku:
L: “pagi juga syg”
D: “lgi apa syg ?”
Tak ada jawaban… namun tiba^ dia bertanya:
L: “syg aku mulai capek sama kamu”
Aku bingung.. aku bertanya^ “apa salah.ku?”. akir.nya aku menjawab pesannya dan berkata:
D: “capek knpa syg ?” “aku salah apa? “
L: “kamu mesti buat aku cemburu, percuma aja pacaran nek tiap hari disakitin mulu”
D: “cemburu gmana syg ?”
L: “uda gg usa nyeles, wtw.an mu itu apa ?”
D: “aku wtw.an ama tmn.ku say, tmn.e kakak.ku”
L: “apa ? cwo tok gt
D: “ndak say ada cewek.nya, cewek.nya tmn.ku anak smantik, adek kls itu yo tmn.mu gt loh”
L: “haalah, mls aku wes.an ..putus yah”
Aku hanya bisa menagis setelah membaca pesan terakhir.nya :'(
Akupun mencoba meninta maaf, namun apa daya diri ini.. aku tak tau jika dia tak suka aku seperti itu. Akir kata akupun berjanji tak akan mengulaginya lagi. Namun dia mengatakan semuanya itu sudah TELAT. Air mata ini tak bisa aku bending lagi. Aku tak tau harus berbuat apa untuk meyakinkan dia. Aku terus berusaha semampuku .. aku sudah terlanjur sayang kepadanya.
Akir.nya dia mau member aku kesempatan ke-2 untuk.ku J aku lega namun hati ini masih menagis perih :(

Senin, 14-11-11
Keadaan sudah mulai normal, sesampai kita berdua ingin bertemu melepas rindu, namun pada malam hari.nya dia mulai marah lagi nenyangkut hal^ yg sepele. Aku hanya bisa bersabar menghadapi.nya :)

Selasa, 15-11-11
Dimana hari itu adalah hari yg sudah kita tentukan ntuk bertemu, namun di penghujung dia ternyata ada acara yg mendadak .. aku pun sabar untuk menunggu. Naman malam hari.nya dia marah lagi, hanya gara^ omongan.ku yg suka ceplas-ceplos .. ku pikir dia bisa di ajak bercanda, namun ternyata dia tak suka. Aku pun terus mengalah. Namun setelah itu aku tersadar dalam lamun.ku, sepintar terpikir :
“mungkinkah dia kangen aku ? sehingga membuat dia uring^an setiap hari, bawakan.nya sensi mulu, dan selalu menyalahkan hal^ yg sepele”

Rabu, 16-11-11
Itulah dimana hari kita bertemu untuk melepas rindu, dan disaat itulah kita mulai memperbaiki semuanya :)
Ternyata dugaan.ku selama in benar dia ternya lagi kangen sama aku, karena mulai hari Selasa, 8-11-11 kita sudah tak bertemu lagi dan itulah hari terakir kita bertemu. Aku hanya bisa memandanginya dari jauh, dari balik jendela :* 

Kamis, 17-11-11
Semuanya berjalan normal, dan akupun  mulai belajar untuk bisa lebih memahami isi harinya 

Jumat, 18-11-11
Semakin hari semakin sayang :* aku takkan berpaling darinya.
Pukul 11.11 dia mengirim pesan padaku dia berkata :
L: “sayang, aku kok tiba^ bosan yah ?”
Aku terkejut, pada saat itu aku sedang mengendarai sepeda motor. Perjalanan yg sangat sesak, ramai, yg memecahkan konsentrasiku.
Namun ternyata setelah aku membalas pesan tersebut :
D: “bosen ama aku ta ?”
L:  “ndak syg, aku bosen di rumah .. pengen main sama kamu”
D: “mau kemana syg?”
L: “gg tau syg binggung”
D: “yawes syg ntar aja jumatan sana dulu aj, abis jumatan ntar jemput ak d rumah”
L: “ok.ok syg”
Sehabis jumatan, dia menjemputku dan mengajak.ku pergi. Dan di suatu tempat kita berhenti untuk bercerita^ tentang aku dan dia.
Diapun berkata :
L: “syg gigi.ku sakit L”
D: “syg kmaren makan apa?”
L: “lupa syg, hahaha”
D: “wes sini^ syg sini aku peluk”
 Saat aku memeliknya, air mata ini mulai turun dari mata.ku. aku terharu, terpintas aku memikirkan tentang penyakit.ku :(
L: “loh syg knpa nangis ?”
D: “gpp syg, aku nangis bahagia”
L: “cerita syg :)”
D: “aku gpp kok syg :) “ #aku tetap mencoba untuk mengelak
Namun dia marah, dan aku tak sanggup melihat dia marah. Akirnya aku mau erbicara dan mengatakan semuanya aku berkata:
D: “aku sendirian syg aku gg punya temen, aku sakit :( #dengan air mata yg deras yg membajiri pipi.ku
Dia terkejut dengan apa yg aku derita. Namun dia tetap menyemangati aku, dia berkata:
L: “kamu gg sendirian sayang :* masik ada aku disini buat kamu :*
Aku hanya terdiam menandangnya dengan penuh harap  apa yg dikatakan itu benar :*

Sabtu, 19-11-11
Hari ini hari terakir bersekolah, niat hati untuk mengajakpergi untuk berjalan^, namun hari ini dia ada acara keluarga dan akupun bisa mengerti dan memahami 

Minggu, 20-11-11
Tak terasa satu bulan berlalu 
Tangis, tawa, sedih, senang, perih telah aku lalui bersamanya 
Aku berdoa pada Tuhan agar mudahkanlah jalan.ku untuk selalu berada di sampingnya  ku inggin selalu berada di pelukannya :*
Ya Tuhan, jangan pisahkan kami, biarlah ajal yg memisahkan kami dan jika Kau ijinkan pertemukan kami di akirat nanti :)
amien :)

To : yg tersayang 
From : yg menyayangimu :*